Pada kesempatan kali ini saya akan sampaikan materi tentang pemeriksaan sistem pengisian battery :
- Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery
- Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery
A. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery,
Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum 0,1 mA , jika nilainya
melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat
antar kabel / connector.
Berikut prosedur pemeriksaan kebocoran arus pada battery :
- Putar kunci kontak ke posisi OFF
- Lepaskan terminal negatif battery (-)
- Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA (AVO meter analog)
- Hubungkan Probe merah positif (+) AVO meter pada kabel negatif battery, sedangkan probe hitam negatif (-) AVO meter pada terminal negatif battery
- Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, jika bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, jika lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector.

B. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery
Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery
dalam kondisi baik dengan cara hidupkan mesin sampai pada suhu normal kerja
menggunakan kick starter, kira-kira sekitar 5 menit, kemudian matikan kembali.
- Posisikan AVO meter seperti pada gambar dibawah ini pada VDC skala 50
- Pastikan Posisi kabel AVO meter secara benar pada terminal battery
- Hidupkan mesin pada kisaran putaran 5000 rpm, atau pergunakan Tachometer / RPM meter untuk mengetahui putaran mesinnya (RPM)
- Baca hasil ukurnya, Voltase battery < Voltase Pengisian < 16V, secara umum Voltase Pengisian berkisar 14 - 16 Volt.
